Petani Kopi Menjerit Karena Covid 19 - Nusa kasus a
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Petani Kopi Menjerit Karena Covid 19

Massa pandemi Virus Corona atau Covid-19 saat ini banyak masyarakat yang kesusahan mencari nafkah.

Pasalnya pembatasan sosial membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaaan.

Tidak hanya itu, banyak pekerja harian yang omzetnya berkurang karena sedikitnya aktivitas masyarakat di luar rumah.

Bukan saja pekerja harian yang merasakan dampak dari pandemi ini.

Para petani musiman, seperti petani kopi di Pagaralam, juga sepertinya akan merasakan dampak buruk dari Covid-19 ini.

Pasalnya harapan petani kopi di Pagaralam di musim panen  harga kopi akan naik, namun kenyataannya harga malah turun.

Informasi yang dihimpun sripoku.com Senin (18/5/2020) menyebutkan, sebelumnya harga biji Kopi di Pagaralam mencapai Rp18.500 perkilogram.

Namun saat ini harganya turun menjadi Rp16.800 untuk kwalitas kopi yang paling bagus.

Mansa (40), salah satu petani kopi Pagaralam, mengaku sangat kecewa dengan harga kopi saat ini.

Pasalnya, dimassa pandemi saat ini penghasilan harian tidak ada dan hanya mengandalkan hasil tahunan dari panen kopi.

"Saat ini untuk dapat penghasilan harian sudah susah pak, jadi kita hanya bergantung pada hasil panen kopi.

Kita kemarin berharap jika harga kopi akan naik menjadi Rp 20 ribu perkilogram tapi nyatanya malah turun," ujarnya.

Menurutnya, idealnya harga kopi ini sebenarnya setara dengan tiga kilogram beras.

Jika dengan harga itu maka petani kopi di Pagaralam akan sejahtera dan bisa memenuhi kebutuhan sampai musim berikutnya.

"Memang idealnya harga Kopi itu diatas Rp20 ribu perkilogram. Karena perbandingannya yaiti satu kilogram kopi harusnya seharga tiga kilogram beras.

Jika dengan harga ini maka petani kopi di Pagaralam akan bisa memenuhi kebutuhan hidup sampai musim panen  tahun berikutnya," harapnya.

Salah satu agen pengumpul kopi Pagaralam, H Dimyati Rais, mengatakan, saat ini harga Kopi dipasaran yaitu Rp16.800 perkilogram untuk kualitas bagus.

Namun untuk kualitas rendah hanya Rp13.000 sampai Rp14.000 perkilogram.

"Sekarang para agen juga belum tahu akan menjual kopi kemana.

Pasalnya saat ini semua negara yang menjadi pembeli kopi Indonesia sedang dalam massa sulit akibat pandemi Covid-19. Jadi hal ini sangat mempengaruhi harga kopi saat ini," jelasnya.